Sampai Kapan Musim Hujan Di Makassar 2024

Sampai Kapan Musim Hujan Di Makassar 2024

Persiapan Menghadapi Musim Hujan

Meskipun musim hujan diperkirakan masih sebulan lagi, namun masyarakat diimbau untuk mempersiapkan diri dari sekarang. Lebih lanjut, Asriani mengimbau agar masyarakat memperbaiki kualitas saluran irigasi dan drainase.

"Irigasi kan udah pada kering, mungkin sudah bisa mulai penggarukan drainasenya supaya agak kosong ya, supaya nanti pada saat musim hujan itu, aliran irigasinya lancar, tidak tersumbat," pungkasnya.

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Musim hujan di Makassar belum usai. Hingga kini, hujan masih kerap turun di berbagai titik di Kota Daeng.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV menyebut musm hujan di Makassar memang belum berakhir. Itu diungkapkan Prakirawan BMKG Wilayah IV, Amhar Ulfiana.

“Diprakirakan sampai bulan April,” terangnya kepada fajar.co.id melalui WhatsApp, Minggu (25/2/2024).

Spesifiknya, ia mengatakan musim hujan di Makassar berakhir pada dasarian II. Atau jangka waktu sepukuh hari berturut-turut prakiraan cuaca.

“Prakiraan hingga April II, dengan tolerasi +- 1 dasarian,” ungkapnya.

Berbeda dari lazimnya. Amhar Ulfiana menjelaskan, berakhirnya musim hujan di bulan April II terbilang tidak normal.

“Panjang musim hujan tahun 2023/2024 di Makassar ini diprakirakan lebih pendek dibanding normalnnya,” jelasnya.

Menurut Buku Prakiraan Musim Hujan Indonesia Tahun 2023/2024 yang dirilis BMKG, kata dia, musim hujan tahun ini di Makassar lebih pendek tiga dasarian.

“Lebih pendek lebih dari atau sama dengan 3 dasarian dibanding normalnya,” ucapnya.

Dalam arti lain, normalnya musim hujan di Makassar mestinya berakhir Mei dasarian II.

“Normalnya awal musim kemarau di Mei II, jadi akhir musim hujan di Mei I,” imbuhnya.

Ia mengungkapkan, hal tersebut dipengaruhi berbagai faktor. Salah satunya El Nino yang belum berakhir.

“Salah satunya El Nino. Kondisi El Nino sudah berlangsung selama 28 dasarian,” tandasnya. (Arya/Fajar)

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Hujan mengguyur beberapa wilayah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Selasa (15/10/2024) siang.

Di depan Kampus Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM), Jl Sultan Alauddin, hujan terpantau cukup deras hingga menyebabkan genangan air di beberapa ruas jalan.

Tak hanya di wilayah selatan, hujan juga melanda bagian utara kota, seperti di Kecamatan Ujung Tanah dan kawasan kantor Gubernur Sulsel di Jl Urip Sumoharjo.

Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar memastikan bahwa hujan ini bukan pertanda datangnya musim penghujan.

Menurut Staf Prakiraan Cuaca BMKG, Farid, hujan tersebut dipicu oleh dua fenomena cuaca yang sementara, dan prediksi cuaca ke depan menunjukkan kondisi kering kembali.

Baca juga: Makassar Diprediksi Hujan 2 Hari, Puncaknya Januari 2025

"Hujan yang terjadi hari ini di Makassar bukanlah pertanda musim hujan. Berdasarkan prediksi, kondisi akan kembali kering mulai besok hingga 23 Oktober," kata Farid saat dikonfirmasi.

Ia menambahkan bahwa musim penghujan di Kota Makassar diperkirakan baru akan dimulai pada akhir Oktober 2024.

Sementara itu, Farid menjelaskan dua fenomena yang memicu terjadinya hujan pada siang ini.

Pertama, suhu muka laut yang tinggi di Selat Makassar yang memicu hujan.

“Kedua, adanya fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO), atau gelombang awan hujan dari arah barat," jelas Farid.

Meskipun hujan cukup deras, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca mendadak dan tetap mengikuti perkembangan informasi prakiraan cuaca. (*)

Sejumlah wilayah di Indonesia sudah mulai memasuki musim hujan. Namun, kapan puncak musim hujan di Indonesia?

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap saat ini sejumlah wilayah mulai masuk awal musim hujan. Menurut BMKG awal musim hujan tidak berjalan serentak di seluruh daerah Indonesia.

"Musim hujan 2024-2025 telah terjadi di sebagian kecil wilayah pada bulan Agustus 2024. Kemudian diprediksi akan terjadi di sebagian besar wilayah lainnya pada bulan September hingga November 2024," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dalam konferensi pers Kamis (19/9).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dwikorita mengatakan pihaknya memprakirakan puncak musim hujan 2024-2025 akan terjadi antara November hingga Februari.

Menurut BMKG sebanyak 303 zona musim (ZOM) atau 43,45 persen wilayah Tanah Air akan mengalami puncak musim hujan pada November hingga Desember. Wilayah yang akan mengalami puncak musim hujan pada periode ini di antaranya Pulau Sumatra, Jawa pesisir selatan, dan Kalimantan.

"Namun demikian juga terdapat sebanyak 250 zona musim atau 35,77 persen dari zona musim yang diprediksi akan mengalami puncak musim hujan pada bulan Januari-Februari 2025, yaitu Lampung, Pulau Jawa bagian utara, sebagian kecil Pulau Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan sebagian besar Papua," tutur dia.

Awal musim hujan di Tanah Air diperkirakan bervariasi, dimulai dengan wilayah Sumatra bagian barat pada Agustus lalu.

Kemudian, kata Dwikorita, musim hujan meluas secara bertahap ke wilayah timur hingga Desember.

Dari total 699 zona musim (ZOM), Dwikorita menyebut 75 ZOM atau 10,7 persen wilayah memasuki musim hujan di September.

Kemudian, 210 ZOM atau 30,04 persen wilayah Tanah Air akan memasuki musim hujan pada Oktober, dan 181 ZOM atau 25,9 persen wilayah akan memasuki musim hujan pada November.

Lalu, terdapat 113 ZOM atau 16,2 persen wilayah yang memiliki pola musim hujan yang berlangsung sepanjang tahun atau yang disebut wilayah satu musim.

Secara umum, sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami musim hujan pada Oktober hingga November.

"Dibandingkan rata-ratanya, musim hujan 2024-2025 akan datang lebih awal dari biasanya," tutur Dwikorita.

Lebih lanjut, sifat musim hujan 2024-2025 diprediksi akan berada pada kategori normal. Artinya, kondisi musim hujan ini tidak terlalu basah maupun terlalu kering.

Meski secara umum sifatnya normal, ada beberapa wilayah yang akan mengalami musim hujan lebih basah.

Dwikorita mengimbau semua pihak, baik kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, instansi terkait, serta seluruh masyarakat untuk lebih siap dan antisipatif terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi selama periode musim hujan di wilayah-wilayah tersebut.

"Wilayah tersebut berpotensi mengalami peningkatan risiko bencana banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, termasuk angin kencang, kilat petir. Ini juga perlu diperhatikan," terangnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis laporan terkait analisis prakiraan musim hujan di Indonesia untuk periode tahun 2024/2024. Laporan ini meliputi prediksi awal musim hujan, puncak musim hujan, hingga sifat curah hujan.

Laporan prediksi musim hujan periode 2024/2024 di Indonesia oleh BMKG ini disampaikan melalui Konferensi Pers yang digelar secara online pada Kamis (19/9/2024). Berikut ini informasi laporannya:

Puncak musim hujan Makassar diprediksi pada Januari 2025

Sebagaimana awal masuk musim hujan yang bervariasi, maka puncak musim hujan di Sulsel juga bervariasi. Untuk Makassar, puncak musim hujan diperkirakan akan terjadi pada Januari 2025.

Di bulan Januari 2025, sebanyak 20, 83 persen wilayah mengalami puncak musim hujan. Selain Makassar, ada juga Jeneponto, Maros, Pangkep, Takalar, sebagian besar Gowa, bagian selatan Barru dan Soppeng serta bagian barat Bone dan Bantaeng.

Pada Oktober 2024, sudah ada 4,17 persen wilayah Sulawesi Selatan yang mengalami puncak musim hujan salah satunya yakni bagian selatan Luwu. Pada November juga ada 4,17 persen yakni bagian selatan Enrekang, sebagian tengah Luwu dan bagian utara Sidrap.

Di bulan Desember ada 12,5 persen wilayah yang meliputi seluruh wilayah Parepare dan Selayar, bagian utara Barru, bagian selatan Pinrang, bagian barat Soppeng dan Sidrap. Pada Februari ada 4,17 persen wilayah yang meliputi sebagian kecil utara Luwu dan sebagian besar Luwu Utara.

Pada April 2025 sebanyak 12,5 persen yaitu seluruh wilayah Luwu Timur, sebagian besar Toraja Utara dan Palopo, bagian utara dan barat Luwu Utara, sebagian kecil utara Luwu dan Tana Toraja.

Kemudian, pada Mei 2025 sebanyak 12,5 persen wilayah yang mencakup bagian timur Bone dan Bulukumba, bagian barat Pinrang dan Tana Toraja, serta bagian timur laut Sinjai.

Pada Juni 2025 ada 29,17 persen wilayah yang mencakup sebagian besar Bantaeng, Sinjai, Soppeng, Tana Toraja, Wajo, bagian utara dan barat daya Bone, bagian barat Bulukumba dan Sidrap, bagian utara Enrekang, bagian tengah Luwu, bagian selatan Palopo dan Toraja serta bagian timur Gowa dan Pinrang.

Baca Juga: BMKG Jelaskan Penyebab Suhu Panas di Makassar

Kapan Musim Hujan 2024? Pertanyaan ini sudah banyak ditanyakan masyarakat memasuki bulan September ini.

Memasuki kuartal keempat, wilayah Indonesia biasanya mulai memasuki musim penghujan. Peralihan musim ini tentunya akan memengaruhi berbagai bidang kehidupan masyarakat.

Untuk itu, informasi terkait peralihan musim penting diketahui oleh masyarakat. Terutama bagi mereka yang memiliki sumber kehidupan bergantung pada kondisi cuaca, seperti sektor pertanian, perikanan, kelautan, hingga transportasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan mengetahui kapan musim hujan, masyarakat dapat mempersiapkan diri menghadapi peralihan cuaca. Selain itu, informasi tentang musim hujan ini juga dapat digunakan untuk melakukan mitigasi bencana banjir.

Lantas kapan masuknya musim hujan 2024 ini? Simak berikut informasi selengkapnya menurut prediksi BMKG Makassar!

Prediksi awal musim hujan di Sulsel bervariasi

Dari data yang dipaparkan Vidyana, terlihat bahwa prediksi awal musim hujan di wilayah Sulawesi Selatan bervariasi. Pada bulan Oktober 2024, sebanyak 37,5 persen wilayah Sulawesi Selatan mulai memasuki musim hujan.

Selain seluruh wilayah Makassar, ada Enrekang, Parepare, Pinrang. Kemudian, sebagian besar Barru, Gowa, Maros, Pangkep, Tana Toraja serta bagian utara Bantaeng dan Takalar.

Kemudian, sebagian kecil barat Sidrap, bagian barat Bulukumba, Sinjai dan Soppeng, bagian barat dan selayan Luwu, bagian barat daya Bone dan Palopo serta bagian selatan Toraja Utara dan bagian utara Wajo.

Selanjutnya sebanyak 4,17 persen wilayah Sulawesi Selatan baru memasuki musim hujan pada Maret 2025 yaitu bagian timur Bone dan sebagian kecil utara Sinjai. Lanjut ke bulan April yang juga 4,17 persen yakni sebagian kecil utara Bone, sebagian kecil tengah Sidrap serta bagian tengah dan selatan Wajo.

Makassar, IDN Times - Kota Makassar di Sulawesi Selatan belakangan memang dilanda cuaca yang cukup panas. Hal ini pun membuat publik menantikan kapan wilayah ini masuk musim hujan.

Forecaster Staklim Sulsel BMKG Wilayah IV Makassar, Vidyana Andika, memaparkan awal musim hujan di Kota Makassar akan terjadi mulai akhir bulan Oktober 2024 atau dasarian ketiga. Hal ini disampaikannya dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/10/2024).

Vidyana menjelaskan awal musim hujan ditandai dengan curah hujan selama satu dasarian atau 10 hari yang jumlahnya lebih dari 50 mm. Kondisi ini diikuti dua dasarian berikutnya atau jumlah curah hujan selama tiga dasarian berturut-turut lebih dari 150 mm.

"Untuk prediksi awal musim hujannya berada di Oktober dasarian ketiga. Karena dari Oktober dasarian ketiga sampai November kedua, curah hujannya sudah lebih dari 50 mm secara berturut-turut," kata Vidyana.

Prediksi Puncak Musim Hujan 2024

Kemudian, Plt. Kepala BMKG Dwikorita melaporkan prediksi puncak musim hujan periode 2024/2025 akan dimulai pada bulan November-Desember untuk wilayah Indonesia bagian barat. Sebanyak 303 Zona Musim (ZOM) yang meliputi Pulau Sumatra, pesisir selatan Jawa, dan Kalimantan.

Namun secara umumnya, prediksi puncak musim hujan periode 2024/2025 di sebagian besar wilayah Indonesia akan terjadi pada bulan November 2024 hingga Februari 2025. Dalam hal ini, ada sebanyak 553 ZOM yang diprediksi mengalami puncak musim hujan.

Kapan Musim Hujan 2024?

Prakirawan Cuaca BMKG Wilayah IV Makassar Asriani Idrus menjelaskan bahwa musim penghujan khususnya di wilayah Makassar diperkirakan dimulai pada bulan Oktober.

"Kalau saat ini, diperkirakan musim hujan khusus wilayah Makassar itu bulan Oktober," terang Asriani kepada detikSulsel Senin (9/9/2024).

Asriani menambahkan durasi musim hujan normalnya akan berlangsung selama 6 bulan. Sehingga musim hujan yang akan datang diprediksi akan berlangsung mulai Oktober 2024 hingga Maret 2025.

"Kalau musim hujan kan normalnya sampai Maret 2025," katanya.

Berdasarkan hal itu, maka September ini wilayah Makassar masih dalam musim kemarau. Asriani mengatakan, adapun hujan yang turun beberapa hari belakangan di wilayah Makassar bukan tanda masuknya musim hujan.

"Belum (masuk musim hujan). Ini Hujan turun diperkirakan dua hari saja. Itu pun karena ada gangguan atmosfer, jadi bukan tanda-tanda masuk musim hujan. Karena mulai besok sudah mulai kering lagi," lanjut Asriani.

Sifat hujan di Makassar masih kategori normal

Sifat hujan di Makassar masih termasuk kategori normal. Vidyana menjelaskan sifat hujan ditetapkan berdasarkan perbandingan antara jumlah curah hujan selama periode musim hujan terhadap rata-ratanya dalam rentang yang sama.

Jika perbandingannya kurang dari 85 persen, maka sifat hujannya di bawah norma. Jika perbandingannya 85-115 persen maka sifat hujannya normal. Kemudian jika perbandingannya lebih dari 115 persen maka sifat hujannya di atas normal.

"Curah hujan selama periode musim hujan untuk di zona musim tersebut ternyata akumulasinya pada kategori normal," kata Vidyana.

Prediksi Awal Musim Hujan 2024

Plt. Kepala BMKG Dwikorita melaporkan prediksi awal musim hujan periode 2024/2025 sendiri telah terjadi di sebagian kecil wilayah pada bulan Agustus lalu. Kemudian, awal musim hujan periode 2024/2025 diprediksi akan terjadi di sebagian besar di wilayah lainnya di bulan September-November.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip laporan BMKG, daftar wilayah yang diprediksi akan memasuki musim hujan pada bulan September-November 2024 adalah sebagai berikut:

Prediksi Sifat Musim Hujan: Normal

Adapun untuk sifat musim hujan periode 2024/2024, menurut laporan yang disampaikan Plt. Kepala BMKG Dwikorita, akan mengalami akumulasi curah hujan musiman pada kategori normal. Kategori ini sama dengan biasanya atau tidak lebih basah ataupun kering dari biasanya.

Menurut laporan BMKG, sebanyak 448 ZOM diprediksi mengalami curah hujan normal. Namun ada juga sebagian wilayah, yakni 249 ZOM yang diprediksi mengalami curah hujan di atas normal (lebih basah). Dan ada 2 ZOM yang diprediksi mengalami curah hujan di bawah normal (lebih kering).