Ukiran Kayu Jepara Adalah

Ukiran Kayu Jepara Adalah

Mengenal Desa Wisata Kasongan Pusatnya Kerajinan Gerabah di Yogyakarta

Sebagai pelukis, dia harus melukis melalui imajinasinya karena dia tentu tidak boleh melihat permaisuri dalam keadaan tanpa busana. Prabangkara melakukan tugasnya dengan sempurna sampai kotoran seekor cicak jatuh mengenai lukisan itu, membuat lukisan permaisuri seakan mempunyai tahi lalat.

Raja sangat puas dengan hasil karya Prabangkara namun begitu melihat ‘tahi lalat’ tersebut, maka marahlah sang raja dan menuduh Prabangkara melihat permaisuri tanpa busana, karena lokasi tahi lalatnya persis dengan kenyataannya!

Jepara Lahirkan Para Pengrajin Ukiran Kayu yang Diminati ke Mancanegara

Jumat, 3 Mei 2024 - 20:14 WIB

VIVA Bisnis – Kota Jepara dijuluki sebagai The World Carving Center atau kota ukir dunia tentu bukan hal yang tabu lagi. Sejumlah masyarakat Indonesia, pasti sudah tahu akan julukan tersebut.

Jepara telah dikenal sebagai salah satu daerah pusat penghasil kerajinan ukiran kayu dan mebel terbesar di Indonesia bahkan telah dikenal hingga seluruh penjuru dunia.

Karya seni ukir kayu sudah menjadi bagian dari budaya, seni, dan ekonomi masyarakat Jepara sejak dulu yang diturunkan dari generasi ke generasi berikutnya. Mengutip dari laman resmi Indonesia.go.id, sejarah kota Jepara mendapat julukan kota ukir karena dahulu kala Prabangkara, ahli lukis dan ukir itu, dipanggil oleh Raja Brawijaya untuk melukis istrinya dalam keadaan tanpa busana sebagai wujud cinta sang raja.

Sebagai pelukis, ia harus memiliki kemampuan untuk melukis melalui imajinasinya tanpa boleh melihat permaisuri dalam keadaan tanpa busana. Ketenaran Jepara sebagai kota ukiran dan penghasil furnitur sudah sejak lama mendunia. Tak heran, dari kota di pesisir utara Pulau Jawa itu lahir sejumlah pengusaha bidang furnitur.

Sebut saja salah satunya Suci Islamiah adalah salah satunya. Meski orang tuanya adalah seorang pedagang di pasar, tapi karena tumbuh dalam lingkungan pengrajin kayu, wanita kelahiran 20 januari 1997 ini tertarik pula pada dunia mebel lantaran ikuti jejak suaminya Akhmad Syarifuddin.

Bermula dari menawarkan meja dan kursi ke kafe - kafe yang ada di Jepara sendiri pada tahun 2020 yang terbatas untuk bepergian. Dari situlah, Suci mulai merasakan keuntungan meskipun hanya puluhan ribu saja dan mempelajari bisnis mebel furnitur dengan berbagai ragam jenis dan gambarnya lewat online.

Kini Suci mampu berinovasi usaha dengan mendirikan brand Natural Wood yang beralamat di kelurahan Demaan, Kecamatan Jepara kota, Kabupaten Jepara. Natural Wood diketahui memproduksi perabotan mebel furniture khusus untuk keperluan furniture kafe.

MNC Peduli Dukung Pengembangan Kerajinan Tenun Ekraf Ngudi Rahayu Boyolali

Warisan Budaya dari Pelukis PrabangkaraWarisan budaya dan tradisi turun temurun ini juga punya sejarahnya tersendiri yang berasal dari sosok pengukir dan pelukis bernama Prabangkara yang hidup di zaman Raja Brawijaya dari Kerajaan Majapahit. Konon dahulu kala Prabangkara sang ahli lukis dan ukir itu dipanggil oleh Raja Brawijaya untuk melukis isterinya dalam keadaan tanpa busana sebagai wujud cinta sang raja.

UMKM Kerajinan Binaan YDBA Tampil di Trade Expo Indonesia 2022

Prabangkara pun dihukum dengan diikat di layang-layang, diterbangkan, dan kemudian jatuh di Belakang Gunung yang kini bernama Mulyoharjo. Seniman ukir yang terasing itu kemudian hidup di sana dan mengajarkan ilmu ukir kepada warga Jepara di mana keahlian itu lestari hingga saat ini.

RA Kartini Ikut Kembangkan Seni Ukir JeparaSosok Raden Ajeng Kartini ternyata juga punya andil ikut memajukan dan mengembangkan seni ukir Jepara. Kartini melihat kehidupan para perajin ukir di tanah kelahirannya yang tidak beranjak dari kemiskinan, sesuatu hal ini sangat mengusik batinnya.

Dia kemudian memanggil beberapa perajin dari daerah Gunung Mulyoharjo tempat diwariskannya ilmu seni ukir dari Prabangkara untuk bersama-sama membuat ukiran seperti peti jahitan, meja kecil, figura, tempat perhiasan, dan barang cenderamata lain.

Hasil karya itu kemudian dijual oleh Raden Ajeng Kartini ke Semarang dan Batavia (sekarang Jakarta), sehingga akhirnya kualitas karya seni ukir dari Jepara ini mulai dikenal. Pesanan pun banyak berdatangan dan hasil produksi perajin seni ukir Jepara pun bertambah jenisnya.

Seluruh penjualan barang tersebut setelah dikurangi oleh biaya produksi, uangnya diserahkan secara utuh kepada para perajin dan dapat menaikkan taraf hidup mereka yang berkecimpung di bidang ini. Sementara itu, RA Kartini terus berinisiatif memperkenalkan karya seni ukir Jepara.

Dia mencoba untuk menembus pasar global dengan memberikan berbagai cenderamata kepada teman-temannya yang ada di luar negeri. Kartini pun semakin gencar untuk mempromosikan kerajinan ukiran Jepara. Dia lantas menghubungi Oost en West (asosiasi kerajinan tangan) di Belanda.

Kartini meminta mereka untuk membantu mempromosikan produk seni ukir Jepara. Bahkan, RA Kartini juga mengirimkan hadiah ulang tahun kepada pemimpin tertinggi Negeri Kincir Angin itu yakni Ratu Wilhelmina. Seluruh upaya Kartini berbuah manis.

Seiring berjalannya waktu, permintaan kerajinan ukiran Jepara melonjak berkali-kali lipat dan berhasil dijual dengan harga tinggi. Hal itulah yang mendorong keberhasilan Jepara menjadi pusat kerajinan ukir kayu yang terkenal di daerah Jawa Tengah yang mendunia.

Heboh Biawak Masuk Rumah Makan di Jepara, Petugas Damkar Sempat Kesulitan Mengevakuasi

Bicara soal kerajinan ukir kayu, ukiran di Jepara sudah tak diragukan lagi kualitasnya. Terbukti, hasil kerajinan ukiran Jepara mampu diekspor ke lebih 100 negara hingga membuat kabupaten ini dijuluki The World Craving Centre atau Pusat Ukiran Dunia.

Di  Jepara, kegiatan mengukir dan memahat untuk menghasilkan mebel dan karya seni ukiran sudah menjadi bagian dari sosial, budaya, seni, dan ekonomi. Bahkan, politik yang sudah lama terbentuk dan sulit untuk dipisahkan dari akar sejarahnya.

Perajin kayu bekas, Yuda Surya Wicaksana

Dengan strategi penjualan melalui online, menurutnya sangat efektif menyasar konsumen yang lebih luas untuk menghadapi tantangan dunia usaha hingga pada 2024 ini.

"Ya, saya penjualan secara online, karena lebih efektif pada kondisi ekonomi begini, karena setiap orang bisa melihat secara langsung produk yang diinginkannya," ujar Suci Islamiah pemilik akun Instagram @naturalwood.co.id.

Menurutnya, penjualan melalui online dapat membantu peningkatan jumlah transaksi. Natural Wood Jepara pun sudah mencapai 100 hingga 120 transaksi perbulan.

Ia menambahkan, "Ya dengan memanfaatkan pasar secara online instagram, tiktok dan website secara bertahap bisa mulai bangkit, kini setiap bulan menjadi 100 hingga 120 transaksi, " imbuh lebih lanjut pemilik akun Tiktok @naturalwood.co.id

Suci menyebut, produk mebel yang khusus untuk furniture kafe yang saat ini masih diminati konsumen adalah kursi kafe, meja kafe, kursi bar, meja bar, baik itu dari kayu maupun logam.

Toko miliknya yang berada di Jepara itu juga melayani costumer apa saja sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen mulai dari segmen kelas menengah hingga ke atas yang memilih produk berkualitas.

Selain itu, usaha yang dibangun olehnya juga memberikan layanan aftersales yang baik kepada para konsumen dengan memberikan garansi 1 tahun untuk produk-produk yang dijualnya tersebut. Sementara menurut Suci,  untuk membuat usaha kafe yang paling utama adalah konsep dekorasi karena sangat berpengaruh untuk daya tarik yang berkesan ke pengunjung kafe.

Jadi, untuk pemilihan furniture kafe yang sangat penting salah satunya adalah pemilihan kursi dan meja kafe yang cocok dan sesuai bagi para pengunjung kafe. Jenis perabot pun bermacam-macam, dari aluminium, metal atau besi, kayu solid dan lainnya.

Kini Suci mampu berinovasi usaha dengan mendirikan brand Natural Wood yang beralamat di kelurahan Demaan, Kecamatan Jepara kota, Kabupaten Jepara. Natural Wood diketahui memproduksi perabotan mebel furniture khusus untuk keperluan furniture kafe.

Daerah di Jawa Tengah yang terkenal dengan kerajinan ukiran adalah Jepara. Daerah ini telah lama dikenal sebagai pusat kerajinan ukiran yang mendunia sejak abad ke-19. Keahlian mereka dalam memproduksi mebel dan ukiran telah meraih pengakuan dan penghargaan dari berbagai kalangan, baik di dalam maupun di luar negeri.

Jepara, dengan bangga, didefinisikan sebagai sebuah kawasan terpadu penghasil mebel dan ukiran. Budaya mengukir dan memahat di kota ini bukan hanya sekadar industri, melainkan telah meresap dalam aspek budaya, seni, ekonomi, sosial, dan politik, menjadi bagian integral dari sejarahnya yang mendalam.

Melansir dari situs website resmi Republik Indonesia, ditegaskan bahwa daerah di Jawa Tengah yang terkenal dengan kerajinan ukiran atau pahatannya adalah Jepara dan memiliki ciri khas yang membedakannya dari yang lain. Ukiran Jepara memiliki motif seperti Daun Trubusan yang terdiri dari varian unik, termasuk daun yang muncul dari tangkai relung dan daun yang tumbuh dari cabang atau ruasnya.

Motif Jepara juga dikenal dengan istilah "Jumbai," yang ditandai oleh daun yang membuka layaknya kipas dengan ujungnya yang meruncing. Motif ini seringkali dihiasi dengan tiga atau empat biji yang tumbuh dari pangkal daunnya. Satu ciri khas yang tak terbantahkan adalah kemampuan tangkai relung dalam memutar dengan gaya memanjang dan menjalar membentuk cabang-cabang kecil yang mengisi ruang dan menambah keindahan karya seni tersebut. Ciri-ciri khas inilah yang menjadi identitas kuat dari ukiran Jepara.

Daerah di Jawa Tengah yang terkenal dengan kerajinan ukiran adalah Jepara, mereka bisa menampilkan sifat akomodatif yang mampu menjaga keseimbangan dan keselarasan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Keseimbangan ini menjadi prinsip penting karena masyarakat Jawa cenderung sangat menjunjung tinggi konsep keselarasan dalam hidup mereka. Ukiran di daerah pesisir, sebagai contoh, dapat terlihat lebih terbuka dan menyiratkan kepribadian yang berbeda.

Sejalan dengan keindahannya, kualitas produk ukiran Jepara sudah mendunia. Mereka menggunakan material bermutu tinggi, seperti kayu jati dan jenis kayu-kayu lain yang terbukti kualitasnya. Kayu jati, bahan utama dalam ukiran Jepara, memiliki daya tahan luar biasa, dapat bertahan selama lebih dari 20 tahun.

Jepara disebut sebagai daerah di Jawa Tengah yang terkenal dengan kerajinan ukiran, karena hasilnya memiliki tekstur halus dan memiliki serat yang tajam. Harga mebel Jepara relatif lebih tinggi, namun dengan kualitas tinggi dan nilai seni yang tinggi, harganya sebanding.

Salah satu tantangan terbesar dalam produk ukiran kayu adalah ketahanannya terhadap air dan serangan rayap atau ngengat. Namun, kualitas terbaik ukiran Jepara dibuktikan oleh kandungan minyak alami dalam kayu jati, yang membuat produk mereka tahan air dan tahan terhadap serangan rayap.

Belanja di App banyak untungnya:

Belanja di App banyak untungnya:

SEMARANG, iNews.id – Pusat kerajinan ukir kayu yang terkenal di daerah Jawa Tengah ada di Kabupaten Jepara. Ya, Jepara terkenal sebagai pusat bisnis kayu, mebel dan ukirannya.

Jika membicarakan Jepara, tentu ingatan masyarakat akan langsung tertuju pada sosok RA Kartini. Mengingat, Jepara merupakan tanah kelahiran sosok pahlawan emansipasi wanita di Indonesia.

Windy Wimpy Siap Bagikan Ide Usaha dengan Membuat Kerajinan Clay di Morning Update, iNews

Jepara, pusat kerajinan ukir kayu yang terkenal di daerah Jawa Tengah ini memiliki sejarah panjang karena kemampuan bertukang dan mengukir yang diturunkan dari generasi ke generasi. Kebiasaan ini pun seakan terasah dan berkembang mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju.

Seperti apa sejarah pusat kerajinan ukir kayu yang terkenal di daerah Jawa Tengah ini :